[dinamikadakwah] Sebagai
mahasiswa yang niat kuliah, tentu aku mengikuti program wajib universitas yang
satu ini, Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat 2011 (KKN-PPM
2011). Kali ini, aku dan teman-temanku Unit 125 mendapatkan kesempatan untuk
mengabdi di Padukuhan 3 Balangan, Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir,
Kabupaten Sleman, sebuah tempat yang nyaman dan terjangkau (cuma 30 menit dari
rumah (Gamping)/kampus UGM).
TPA Nyangkringan Sendangrejo
Sudah hal umum bahwa tiap
ada KKN, pasti ada program TPA (kalo mahasiswanya muslim lho). Apalagi KKN-nya
waktu Ramadhan. Nah, di Balangan ini, ada dua masjid dan satu mushola, semuanya
mau ngadain TPA Ramadhan. Alhasil, mahasiswa sub-unit Balangan yang terdiri
dari 3 laki-laki dan 3 perempuan ini, kudu dibagi rata. Biar gak meri, penentuan lokasi dilakukan dengan
pengocokan. Allah Swt menakdirkanku untuk bertemu dengan bocah-bocah yang di
foto itu, aku mengabdi di Masjid Al Amin, RW 07 Balangan, atau yang wilayahnya
lebih dikenal dengan nama Nyangkringan
Ternyata, ini merupakan TPA
perdana di Masjid Al Amin. Sebelumnya di sana belum pernah diadakan TPA sama
sekali… Biasanya anak-anak itu ikut TPA di masjid lain, atau memanggil guru
ngaji ke rumah.
Diputuskan oleh takmir dan
warga bahwa TPA Ramadhan akan diadakan tiap hari Senin dan Kamis. Loh, gak tiap
hari toh? pikirku waktu pertama kali baca info ini dari mas Nasrul (partner
ngisi TPA) via sms. Kayaknya biasanya TPA Ramadhan tu tiap hari deh. Hm,
mungkin karena memang baru perdana dan menyesuaikan dengan kemampuan warga
dalam menyiapkan takjil, jadi gak tiap hari. It meant we only had TPA five
times with them. Senengnya: gak usah pusing mikirin kurikulum macem-macem yang
banyak Sedihnya: lima kali TPA dapet apa coba, waktu yang kurang banget itu
untuk men-deliver dan mempraktekkan ilmu-ilmu agama yang begitu banyak.
Di pertemuan pertama TPA,
penyakit lamaku masih kambuh (telatan! maaf yaa adek-adek). Kesan pertama yang
sara rasakan, alhamdulillaah, anteng2 nih! ga kayak bocah-bocah di RW sebelah
yang subhanallah aktifnya. Anak putrinya udah lumayan gedhe-gedhe, siswi kelas
3 SD ke ataslah. Anak putranya masih kecil-kecil, siswa kelas 2 SD ke bawah.
Tapi ternyata anteng-anteng
itu hanya kesan pertama. Beberapa menit selanjutnya, prencil-prencil laki-laki
udah pada gerudukan ke sana ke mari, biasalaah main kejar-kejaran plus
gulat-gulatan. Kayaknya emang di mana-mana gitu ya, anak laki-laki suka pada
gulat, awalnya hepi-hepi trus beberapa menit terus nanti pasti ada yang nangis
-,- Alhamdulillah, saya kebagian nge-handle anak-anak perempuan yang manis-manis
dan cukup dewasa dalam bersikap. Udah pada lumayan pinter ngaji pula, udah pada
lulus iqra’! Alhamdulillaah Meskipun
masih ada salah-salah tajwid dan makhroj di sana-sini, tapi insya Allah itu
bisa diperbaiki seiring berjalannya waktu
Pertemuan selanjutnya dan selanjutnya,
penyakit lamaku masih belum sembuh. Untungnya, ada dua peserta TPA yang udah
SMP, Lisa dan Rista. Sebelum kami, mbak-mas KKN ini, datang, mereka udah
nge-handle forum TPA-nya. Nge-buka forum, hafalan surat-surat pendek dan
do’a-do’a, cerita kisah-kisah nabi, semua mereka lakuin secara mandiri.Wow,
sungguh mengharukan. Aku jadi yakin kalau TPA ini insya Allah akan terus
berjalan di tangan mereka meski Ramadhan telah usai, aamiin.
Karena kesempatan ngisi TPA
yang emang enggak banyak, aku fokuskan goal TPA di dua hal aja: baca Al-Qur’an
secara lebih lancar (mbenerin makhroj+tajwid) dan hafal nama+tugas dari 10
malaikat. Untuk anak laki-laki, tambah latihan adzan. Kenapa gak latihan
sholat/wudhu aja? Soalnya cara sholat masing-masing anak bisa beda je, misalnya
doa iftitah kan ada dua versi tuh, dan lain-lain.. Kalau latihan wudhu, aku
lagi emoh basah (dasar mbaknya ini!)
Nah, ternyata jiwa kompetisi
mereka cukup tinggi, mereka minta diadain lomba baca Qur’an! Subhanallaah… Yah
walopun hadiahnya enggak seberapa, cuma gantungan kunci n bros dari flanel,
semoga mereka jadi tambah semangat mengaji, aamiin^^
Di hari terakhir ngisi TPA,
kita foto-foto buat kenang-kenangan…Banyak yang minta walaupun KKN udah
selesai, kakak-kakak ini tetep ngisi TPA, toh rumah kakak cuma di Gamping ini
kan Duh, maaf banget ya dek, kakak nggak
bisa menjanjikan hal itu. Pesanku ke mereka: TPA nya tetep jalan terus lho yaa,
meski mbak masnya udah gak ngisi lagi.. Nanti mbak Lisa sama mbak Rista yang
ngisi TPA nya yaa
Nah, karena mereka juga udah
liburan, mereka ngajakin kami ke kegiatan rutin mereka di hari libur pagi,
jalan-jalan, aku ajak Ama salah satu temen sepondokan KKN.
Nah, di hari terakhir KKN,
sebelum kepergian para mahasiswa kembali ke kehidupan kampus, mereka ternyata
kasih kenang-kenangan buat aku, katanya gak boleh dibuka sebelum sampai rumah
(yang di Gamping). Okelaah…
Ternyata aku baru bisa buka
kado itu esok paginya… ada gelang-gelang buatan mereka sendiriii… aaaa,
terharuuu :’D
Terima kasih banyak yaa
adek-adekku sayaang. Makasih udah mengajarkanku tentang berbagai hal yang
mungkin gak kalian sadari, seperti: semangat mengaji walaupun fasilitas
terbatas, pengajarnya minim, keceriaan dan kepolosan, penerimaan satu sama
lain, kepedulian terhadap teman, dan masih banyak lagi…
Kalian takkan terlupa deh..
Lisa yang semangat, Rista yang kadang malu-malu, Dilla yang manis, Ria yang
suka sms-an, Zuyyin yang pinter, Upik yang cerdas, Vivin yang pendiem, Yasmin
yang banyak penggemarnya, Nabila yang suka nyapu, ‘Ilmi yang jarang ketemu, Boy
yang adiknya Zuyyin, Zaka yang suka adzan, Fikri yang usiil, Ryan suka ketawa
ketiwi, Farhan yang tegap kayak polisi, Daffa yang hiperaktif,… ada yang belum
kesebutkah? Semoga udah semua yaa Semoga
kalian jadi orang yang sukses dunia akhirat, aamiin
Tapi sedihnya...
Yaaaah, TPA-nya jangan
berhenti doong sayaaaang! Walaupun kami gak disitu, tapi insya Allah kami tetap
membersamai TPA kalian kok… Kan kami ada di hati kalian...
<repro.eko>
Diambil dari catatan blog:
http://fayruzrahma.wordpress.com (seorang
mahasiswi UGM yang pernah KKN di Balangan) dengan beberapa editan yang kami
anggap perlu.
0 comments:
Post a Comment