Mungkin agak telat, tetapi semoga informasi ini bermanfaat: saya tahu
langkah yang ditempuh PCM Minggir-Seyegan dan MWC NU Minggir-Seyegan ini kurang
lazim dan banyak mendapat tanggapan sinis, meskipun ada juga yang memberikan
apreasi positif
Numani,semoga terus membawa kebaikan
Di jejaring sosial khususnya Facebook, perbincangan tentang numani
ternyata cukup hangat. Dengan memasang foto-foto berlabel numani, komentar
tentang numani-pun bermunculan. Reaksinya macam-macam, ada yang memberikan
apresiasi baik, mencibir, nada melecehkan, prasangka-prasangka, bahkan salah
persepsi. Tetapi itu semua, itu adalah dinamika wajar, berangkat dari pemikiran
banyak orang dengan berbagai latar belakang. Apalagi bila didasari mindset adanya
persaingan antara Muhammadiyah dengan NU. Semoga tulisan ini bisa memberikan
informasi yang positif.
Numani adalah badan usaha bersama milik Muhammadiyah dan NU
Minggir-Seyegan, yang memang diharapkan mampu memberdayakan umat. Sementara
melayani catering untuk berbagai kegiatan, diharapkan umat muslim bisa memilih
numani sehingga sebagian keuntungan juga kembali kepada umat. Selain itu numani
juga berencana membuka rumah makan di Pasar Srikaton Seyegan, Sleman, DIY.
Modal usaha didapatkan dari 'urunan'
pengurus dengan harga 500 ribu per 'saham'. saat ini pengelola utamanya adalah
Pak Supri (belakang pasar balangan Sendangrejo Minggir, Sleman, DIY) beliau
juga pemilik toko cat grup DORA.
Alhamdulillah sampai saat ini numani berjalan dengan baik, dan
mendapat sambutan positif dari kaum muslimin di Minggir-Seyegan (bahkan dari
DPRD Sleman), kami mohon doa dan dukungannya semoga langkah kecil ini bisa
memberikan kontribusi riil kepada umat islam tanpa membedakan Muhammadiyah atau
NU. (Eko Triyanto, sekretaris Pemuda Muhammadiyah Cabang Kec. Minggir)
0 comments:
Post a Comment