Bagi generasi kini, apalagi
yang tinggal di luar Ngijon, mungkin banyak yang tidak mengenal sosok ini. Salah
satu nasehat yang selalu beliau ulang-ulang adalah sebuah nasehat yang katanya
diambil dari kitab "Matan Adzkiya'". Dalam salah satu paragraf kitab
tersebut dikatakan :
"Berqana'ahlah kamu
dalam hal berkeinginan untuk berpakaian yang serba glamour, menyantap makanan
seba enak dan tempat tinggal yang bermewah-mewah ".
Mbah Bakir
Kata beliau dengan
berqana'ah maka menjadikan kita bisa hidup lebih sakinah serta sabar dalam
menghadapi berbagai persoalan. Dan ternyata gaya hidup ini diterapkan dalam
pribadinya yang selalu sabar dan sumeleh.
Beliau juga pernah
menasehati kalau kita mau memasarkan ide-ide baru itu pasti akan mengundang pro
dan kontra. Maka beliau selalu mengatakan dalam menghadapi setiap omongan orang
dengan sikap: "Yo ben dan yo wis". Artinya , "Ya biarin aja, ya
sudah acuhkan saja". Dengan cara seperti itu maka kita tidak gampang
stress menghadapi apapun.
Ada satu surat yang selalu
menjadi favorit beliau setiap mengisi Kultum di masjid yaitu surat al-'Ashr, surat
yang mengingatkan kita agar senantiasa menghargai waktu dengan beriman dan
beramal saleh serta saling menasehati agar tetap dalam kebenaran dan kesabaran.
Agaknya surat itulah yang selalu menjadikan beliau menjadi pribadi yang
"enthengan" suka menolong orang lain.
Salah satu kelebihan pribadi
beliau terhadap tetangga, pembantu maupun murid-muridnya adalah setiap nasehat
dalam bidang ekonomi (wirausaha) rata-rata berhasil paling tidak untuk
tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan yang kecil-kecil. Ada juga salah satu
muridnya yang berhasil memiliki usaha transportasi bus antar kota yang asetnya
sampai lima puluhan bus.
Oh ya barang kali ada yang
belum tahu biografi mbah Bakir
Lahir tahun 1921
1. Pendiri dan Imam Masjid
Timoho Sendangagung Minggir Sleman
2. Pernah cukup lama Sopir
Truk Jogja - Cilacap
3. Menjadi Instrukur Kursus
Montir dan Stir Mobil "Madjoe" di Lempuyangan
4. Menjadi TKR dan Anggota
Legiun Veteran Republik Indonesia
- Ikut Perang 10 Nopember
1945 di Surabaya bersama Bung Tomo
- Ikut Perang dalam Palagan
Ambarawa 1945
- Ikut Perang Serangan Umum
1 Maret 1949 di Yogyakarta (Yogya Kembali)
5. Perintis TK Aisyiah
Bustanul Athfal di Ngijon
6. Perintis SD Muhammadiyah
Ngijon di Moyudan
7. Perintis SMP Muhammadiyah
I Gedongan Minggir
8. Sesepuh Takmir Masjid
Ngijon Minggir
9. Pernah Menjabat Ketua
Muhammadiyah Cabang Minggir
10. Pendiri Masjid Al
Hidayah Daratan Minggir
11. Perintis KUD Tani
Manunggal Sendangrejo Minggir
12. Perintis Kelompok Ternak
Sapi Handini Arum Ngijon Sendangarum
13. Pamong Desa sebagai
Kepala Bagian Sosial Desa Sendangarum (1965-1992)
14. Pj. Lurah Desa
Sendangarum 1992-1995
15. Wiraswasta Jualan Sarana
Produksi Pertanian
Mbah Bakir tidak pernah
mengenyam pendidikan formal. Pendidikanya antara lain :
1. Mengaji di Pesantren Kiai
Abdul Ghani Jejeran Wonokromo
2. Mengaji di Pesantren Al
Falah Yogyakarta
3. Penataran-penataran yang
diberikan oleh Pemerintah RI.
Itu dulu kisah tentang mbah
Bakir, semoga lain kali bisa disambung lagi. Insya Allah.
Mbah Bakir, telah berpulang
ke rahmatullah pada tanggal 2 Agusutus 2009 jam 4.30 WIB. Innalillahi wa inna
ilaihi raji'un. Semoga segala kesalahannya diampuni dan amal kebajikannya
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin. <repro.eko>
Sumber: http://bapaketama.blogspot.com
aPAKAH BISA SILATURRAHIM DENGAN DIANTARA ANAK/CUCU bELIAU ? UNTUK MEMPEROLEH PENGALAMAN DAN WAWASAN bELIAU LENIH BAMYAK LAGI
ReplyDeleteinsyaAllah bisa, silakan kunjungi blog sumber artikel tersebut (bapaketama.blogspot.com) kalau tidak keliru beliau adalah salah satu putera mbah bakir
ReplyDeleteterimakasi atas balasannya. kalau boleh lebih kenal lagi siapa sebenarnya dan apa saja aktifitas keseharian mas eko ?
ReplyDeleteseperti orang kebanyakan pak, hodi menulis, jadi apa-apa ditulis he he
ReplyDeletewah mantap ini pionernya :D Ngijon heheh
ReplyDelete