Thursday, September 6, 2012

NU-Muhammadiyah Niaga “Numani” untuk Sejahterakan Umat


SLEMAN – Siapa bilang Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah tidak bisa bersatu. Numani (Nadhatul Ulama-Muhammadiyah Niaga) yang didirikan di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata bisa menyatukan dua organisasi Islam besar di tingkat Kecamatan.

NU-Muhammadiyah Niaga (Numani)


Numani merupakan koperasi serba usaha syariahyang didirikan oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) Nadhatul Ulama dan Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Minggir dan Seyegan, Kabupaten Sleman. Didirikan 20 Mei lalu, namun sudah memiliki omzet penjualan Rp. 100 Juta.

“Di usia yang masih muda ini, Numani menggeluti usaha jasa boga. Melayani snak, catering untuk kenduri, pernikahan, sunatan, kamatian, rapat-rapat, pengajian, takjil, dan lain-lain." kata Ketua Numani, H. Supriyanto, yang didampingi penasehatnya, H Abdul Majid AS, kepada Republika di Minggir, Kamis (9/8)

Dijelaskan Supriyanto, dipilihnya jasa boga ini karena hampir semua orang membutuhkannya. "Anggotanya ada kiai, guru, pengusaha, perangkat desa, petani, pegawai negeri, pegawai swasta, anggota DPRD, dan lain-lain. Mereka ikut mempromosikan usaha bersama ini, sehingga cepat berkembang," tandas Supriyanto.

Pendidikan Koperasi Numani, jelas Supriyanto, berawal dari sebuah keprihatinan bahwa umat Islam yang banyak ini hanya di manfaatkan orang lain. Contohnya, selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri berupa triliun rupiah uang umat Islam yang keluar, tetapi umat Islam hanya sebagai penonton.

Agar tidak menjadi penonton, katanya, umat Islam harus mempunyai peran dalam perekonomian. Sebab kalau umat Islam miskin akan mendekatkan pada kekufuran dan kekafiran.

artikel terkait silakan baca: Numani, Meretas Ukhuwah dalam Bidang Ekonomi

Republika Jum'at, 10 Agustus 2012


0 comments:

Post a Comment