TPA Masjid Al Isro’
merupakan Taman Pendidikan Al Qur’an yang berada di bawah naungan pengurus
Masjid Al Isro’ dan digerakkan oleh Remaja Islam Masjid Al Isro’ (Risma Al
Isro’). Tahun 2012 tercatat 90 santri (balita - SMP), 95 % berasal dari dusun Ngepringan IV dan 5 %
berasal dari dusun sekitar (Balangan, Ngepringan II). TPA Masjid Al Isro’
beralamatkan di Masjid Al Isro’ dusun Ngepringan IV RT 02 RW 08 Sendangrejo
Minggir Sleman.
Santri-santri TPA Al Isro Ngepringan IV
Sebelum Masjid Al Isro’
didirikan, warga masyarakat Ngepringan IV khususnya anak-anak belajar Al Qur’an
di rumah Bapak Ridwan (sekitar tahun 1980-1990 an). Kegiatan tersebut dimulai
setelah maghrib. Tidak jarang juga yang belajar Al Qur’an di Masjid lain yang
menyelenggarakan TPA. Setelah Masjid ini didirikan, aktivitas TPA pun mulai
diadakan.
Para
remaja dan pemuda Masjid mulai membangun TPA dan tidak dipungut biaya. TPA
Masjid Al Isro’ ini sering mengalami pasang surut. Hal ini dikarenakan faktor
sumber daya manusia yang mengelola berganti-ganti. Aktivitas sekolah dan
pekerjaan teman-teman Risma yang padat membuat TPA ini sering mengalami pasang
surut. Karena keterbatasan kami, Risma Al Isro’ juga menyarankan kepada wali
santri untuk mengikutsertakan anaknya belajar Al Qur’an tidak hanya di TPA
Masjid Al Isro’. Tujuan adanya TPA ini adalah agar anak-anak mampu membaca Al
Qur’an, membiasakan mereka di Masjid serta mengisi waktu bermain dengan
kegiatan yang positif. Besar harapan kami, jika ada yang mau mengelola generasi
penerus bangsa ini dengan manajemen yang bagus sehingga proses belajar mengajar
di TPA Al Isro’ menjadi lebih optimal.
Hal
yang bisa kami lakukan saat ini selaku Risma Al Isro’ adalah mengelola TPA ini
semampu kami. Asas manfaat selalu menjadi faktor pendorong kami untuk terus
mengelola TPA ini, meskipun tidak ada kurikulum yang disusun dan sumber daya
manusia yang sangat terbatas. Penyemangat
kami untuk terus mengelola TPA Masjid Al Isro’ selama masih berada di
lingkungan ini adalah:
“Kalian adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.
(QS Ali ‘Imran [3]:110)
Diriwayatkan
dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda:’Orang
beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak
bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat
bagi manusia.”
(HR.
Thabrani dan Daruquthni)
Risma
Al Isro’
September
2012
Kiriman: Tri Juniati Andayani
0 comments:
Post a Comment